Sabtu, 06 Maret 2010





MAXILLARY SINUSITIS

Sinusitis adalah radang pada rongga paranasal yang mengakibatkan munculnya berbagai keluhan pada indera penghidu.
Kata sinusitis berasal dari bahasa Latin, sinusitis dimana istilah sinus sendiri berati cekungan, dan itis adalah akhiran yang berarti radang. Jadi, sinusitis adalah radang pada sinus.Di sekitar hidung dan mata kita, terdapat rongga-rongga (berjumlah delapan) yang kita sebut sebagai sinus. Sinusitis disebabkan oleh tertutupnya 'pintu keluar' sinus akibat berbagai hal, seperti infeksi (penyebab paling sering), polip atau akibat bahan iritan, misalnya asap rokok.Sinusitis kronik dapat terjadi bila 'pintu keluar' sinus tertutup untuk waktu yang lama. Setiap orang bisa terkena sinusitis, dan nyatanya penderita sinusitis kronik memang sangat banyak. Tapi ada beberapa faktor risiko yang mempermudah terjadinya keadaan ini. Faktor-faktor itu antara lain:
* Perokok
* Penderita alergi
* Perenang
* Penderita influensa
* Udara kering


Gejala sinusitis cukup beragam, antara lain:
* Sakit kepala
* Hidung tersumbat
* Nyeri pada daerah wajah
* Pembengkakan pada daerah dahi, mata atau pipi
* Nafas berbau
* Telinga rasa penuh
* Migren
* Ingus kental (liat) yang berwarna kuning atau hijau
* Nyeri tekan daerah sinus

Sebagian dokter memakai jangka waktu 3 bulan untuk membedakan sinusitis kronik dari infeksi sinus akut.

Pengobatan sinusitis biasanya meliputi:
* Antibiotika
* Lingkungan udara yang bersih
* Penggunaan pelembab ruangan (bila kelembaban rendah) Kompres memakai handuk hangat dapat membantu mengurangi rasa nyeri di daerah wajah.(dr. Iwan S.Handoko)

SINUSITIS
www.mitrakeluarga.net/sinusitis.html

dr.Armelia,Sp.THT -RS.Mitra Kemayoran

Sinusitis adalah radang mukosa sinus paranasal. Sesuai anatomi sinus yang terkena,dapat dibagi menjadi sinusitis maxilla,sinusitis etmoid, sinusitis frontal dan sinusitis sphenoid. Yang paling sering ditemukan ialah sinusitis maksila dan sinusitis ethmoid, pada anak hanya sinus maksila dan sinus ethmoid yang berkembang sedangkan sinus frontal dan sinus sphenoid belum.Faktor predisposisi terbentuknya sinusitis adalah obstruksi mekanik, seperti deviasi septum, hipertrofi konka media, benda asing di hidung, polip serta tumor di dalam rongga hidung. Selain itu rhinitis kronis serta rhinitis alergi juga menyebabkan obstruksi ostium sinus serta menghasilkan lendir yang banyak, yang merupakan media untuk tumbuhnya bakteri. Faktor predisposisi yang lain adalah lingkungan berpolusi, udara dingin serta kering yang dapat mengakibatkan perubahan pada mukosa serta kerusakan silia. Sinusitis dapat diklasifikasikan menjadi sinusitis akut, subakut dan kronis berdasarkan lama penyakit. Gejala sinusitis akut ditandai dengan adanya tanda-tanda radang akut seperti demam dan rasa lesu, ingus kental yang dirasakan mengalir ke nasofaring, terdapatnya hidung tersumbat, rasa nyeri di daerah sinus yang terkena, serta dapat dijumpai nyeri alih (referred pain).Kadang-kadang tampak pembengkakan di daerah muka, yaitu pada pipi, kelopak mata bawah, kelopak mata atas dan dahi.

Gejala pada sinusitis kronis sangat bervariasi dari ringan sampai berat, terdiri dari :
-Gejala hidung pada nasofaring, berupa secret di hidung dan secret pasca nasal (post nasal drips)
-Gejala faring, yaitu rasa tidak nyaman dan gatal di tenggorok.
-Gejala telinga, berupa pendengaran terganggu oleh karena tersumbatnya tuba eustachius
-Adanya nyeri/sakit kepala
-Gejala mata, oleh karena penjalaran infeksi melalui duktus nasolakrimalis
-Gejala saluran napas, berupa batuk dan kadang-kadang terdapat komplikasi di paru, berupa bronchitis atau bronkiektasis atau asma bronchial, sehingga terjadi sinobronkitis
-Gejala di saluran cerna, oleh karena mukopus yang tertelan dapat menyebabkan gastroenteritis, sering terjadi pada anak

Kadang-kadang gejala sinusitis kronis sangat ringan, seperti hanya terdapat secret di nasofaring yang mengganggu pasien. Sekret nasal yang terus menerus akan mengakibatkan batuk kronis. Nyeri kepala pada sinusitis kronis biasanya terdapat pada pagi hari, dan akan berkurang atau hilang setelah siang hari.Penyebabnya belum diketehui dengan pasti, tetapi mungkin karena pada malam hari terjadi penimbunan ingus dalam rongga hidung dan ingus serta statis vena.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala pasien dan pemeriksaan fisik hidung yaitu rhinoskopi anterior dan posterior. Selain itu dapat dilakukan pemeriksaan
dengan alat nasoendoskopi di poliklinik THT, pemeriksaan radiology konvensional serta CT-Scan sinus paranasalis. CT-Scan mempunyai kelebihan dapat menggambarkan kompleks osteomeatal dengan detail, dan sangat diperlukan bila akan dilakukan tindakan operasi bedah endoskopi.

Terapi pada sinusitis adalah pemberian antobiotik sekurangnya 2 minggu diberikan dekongestan topical maupun oral, mukolitik dan antihistamin pada sinusitis dengan alergi. Dapat dilakukan diatermi dengna sinar gelombang pendek(ultra short wave diathermy) pada daerah sinus yang sakit untuk memperbaiki vaskularisasi sinus. Penguapan atau nebulizer dilakukan untuk memperbaiki drainase didaerah hidung. Pungksi dan irigasi sinus dilakukan untuk kelainan sinus maksila.

Pembedahan pada sinusitis akut jarang diperlukan, kecuali bila telah terjadi komplikasi ke orbita atau intracranial, atau bila ada nyeri yang hebat karena ada secret yang tertahan oleh sumbatan.

Pembedahan pada sinusitis akut akhir-akhir ini dikembangkan metode operasi dengan menggunakan yang disebut Bedah Sinus Endoskopik Fungsional(BSEF). Prinsipnya ialah membuka dan membersihkan daerah kompleks ostio-meatal yang menjadi sumber penyumbatan dan infeksi, sehingga ventilasi dan drainase sinus dapat lancar kembali melalui ostium alami. Dengan demikian mukosa sinus akan kembali normal.

Komplikasi sinusitis telah menurun secara nyata pada era antibiotika. Komplikasi biasanya terjadi pada sinusitis akut atau pada sinusitis kronis dengan eksaserbasi akut. Komplikasi yang terjadi adalah osteomielitis atau abses subperiosteal(pada sinusitis frontal), kelainan orbita seperti edema palpebra, selulitis orbita dan abses orbita(pada sinusitis ethmoid), kelainan intracranial berupa meningitis, abses otak dan kelainan paru berupa bronchitis kronis dan bronkiektasis.


Sinusitis
www.changjaya-abadi.com/sinusitis.htm

Selesma yang umumnya dianggap penyakit rutin setiap pergantian musim, tetapi bagi penderita sinusitis lebih dari derita yang tiada berakhir, kepala teras nyeri untuk nenunduk, hidung tersumbat, ingus kuning kehijauan tak henti mengalir, hidung berbau tak sedap. Apa yang harus dilakukan untuk meredakan infeksi dan radang sinus itu ?

Pada tahap pertama, sinusitis dapat diobati dengan obat-obatan tradisional dan antibiotik yang membunuh bakteri penyebab infeksi. Andai kata Anda penderita senusitis kronis atau musiman, jangan sepelekan penyakit itu, sebab, salah diagnosa dan terapi, penyakit pun akan tetap saja membandel. Rongga hidung terdiri dari empat set rongga cekung, lapisan dengan selaput tipis terletak di atas, belakang dan samping hidung. Fungsi utamanya menghasilkan lendir, normalnya sampai dua liter perhari untuk membersihkan bakteri debu, dan polutan lain yang ikut terhirup waktu bernafas. Lapisan cilia ( bulu getar ) yang mirip dengan rambut di rongga hidung berguna untuk menyapu lendir sampai ke hidung, kemudian ke bagian belakang kerongkongan yang ditelan dan dilarutkan oleh asam pencernaan. Lapisan cilia tadak akan berfungsi sebagaimana mestinya bila rongga hidung meradang. Akibatnya, lendir terjebak di dalam rongga dan menjadi tempat pembiakan bakteri.

Sebenarnya ada dua macam sinusitis yang masing-masing membutuhkan terapi tersendiri. Sinusitis akut lebih umum terjadi dan di sertai selesma, penderitaan ini biasanya dapat disembuhkan dalam waktu kurang dari tiga minggu, bila dideteksi lebih dini biasanya memberi hasil yang cepat dan optimal, cukup dengan meminum obat-obatan di rumah.

Beberapa langkah terapi berikut : Manfaatkan dengan air panas. Saat mandi, gunakan shower air hangat, usap dahi, hidung dan dagu dengan waslap yang dibasahi air panas, agar lubang hidung terbuka lebar. Rongga hidung yang kering lebih mudah terinfeksi daripada yang basah.
Gunakan obat semprot bergaram. Caranya sangat mudah, hanya di semprot atau di teteskan kedalam hidung, selaput akan lembab, bakteri dan debu pun terbuang, cuma jangan di gunakan lebih dari 4-6 hari, efeknya akan memburuk dan justru bisa menyebabkan peradangan. Akibatnya hidung menjadi tambah tersumbat dan Anda pun membutuhkan dosis obat ini yang lebih banyak lagi, ketahuilah, semakin sering obat semprot digunakan, kian buruk kondisi hidung.
Perbanyak memakan makanan yang pedas, umumnya makanan berbumbu pedas dapat memperlebar lubang hidung.
Usahakan hidung selalu dalam kondisi lembab, terutama tatkala cuaca di luar panas terik.
Perbaiki daya tahan tubuh. Caranya, istirahat yang cukup dan makan panganan yang penuh gizi. kurangi merokok atau kalau bisa berhenti merokok.


Sinusitis yang kronis, dengan infeksi terus-menerus, kebanyakan yang terjadi akibat infeksi berulang-ulang atau sebelumnya tidak tuntas di tangani. Gejalanya berupa batuk, hidung tersumbat, berbau tidak sedap, pilek, rongga hidung memerah, kemampuan mencium berkurang dan lendir dari hidung berwarna kuning kehijauan, keluhan ini mungkin bisa hilang dalam waktu lebih dari enam minggu. Akibatnya akan terluka oleh infeksi sebelumnya, rongga hidung menyempit atau tertutup dan tidak dapat mengeluarkan ingus.

Sinusitis yang kronis sulit diobati, kondisinya akan makin parah jika tidak cepat-cepat diobati ketika kambuh. Bisa-bisa terbangun pada pagi hari, kelopak mata menonjol, rasa sakit menusuk dari dahi sampai ke bagian atas gigi dan demam, tidak hanya itu, daya menciumnya juga hilang, seperti kebal. Salah satu jalan yang terbaik bagi penderita sinusitis yang kronis adalah operasi, operasi sinus adalah alternatif pengobatan yang terakhir. Itu juga merupakan indikasi sinusitis yang berat dan gagal diterapi. Operasi dengan endoskopik secara dramatis dapat mengurangi derita pasien, dan pada umumnya lebih cepat memulihkan fungsi drainase. Ada prosedur pengobatan baru dengan memakai teknologi tinggi, suatu tabung semacam pipa kecil, yang dilengkapi kamera fiberopik dan instrumen lainnya dimasukkan melalui hidung. Kemudian diberi antibiotika selama sepuluh hari dan nasal steroid untuk mengurangi peradangan yang lebih jauh dan wajib istirahat antara tiga hingga lima hari. Kasus sinusitis terburuk terjadi empat tahun terakhir, mengapa ? Karena dunia telah banyak terkontaminasi. polusi di mana-mana, Akibatnya banyak organisme yang lebih kebal di lingkungan sekitar kita saat ini. Harapan satu-satunya adalah agar segera di kembangkan antibiotika baru. Kalau tidak, sinusitis tetap mewabah, tetapi sejauh ini, sinusitis masih dapat dikontrol, asal gejalanya dapat di ketahui dan ditangani secara dini.